Senin, 08 Februari 2010

Hakikat Manusia

Spiritual and science


"Manusia" yang dalam istilah dan falsafah jawa "Manungso" yang berarti "Manunggaling Roso" adalah perpaduan dari beberapa rasa dengan kunci rasa "Rahso". Yang mengacu pada makna Kauniyah Fatihah dalam ketujuh ayatnya, pada ayat pertama mengisyaratkan adanya Rahsaning urip yang disebut sebagai suksmo kawekas sumber kehidupan, pusat dari nafas yang menghasilkan nafas,nufus,anfas dan tanafas.Ayat kedua yang mengisaratkan adanya guru sejati yang berhubungan dengan tingkat pengajaran manusia mengenai olah batin,olah fikr dan tingkat pembelajaran pada panca indra proses melihat,mendengar,mencium,merasa. Pada ayat ke 3 fatihah mengisaratkan roh suci sebagai roh pendamping manusia yang berwenang mengatur faal genetika manusia dan melindungi menjaga dari kejahatan yang akan menimpanya.Ketiga hakikat tersebut dinamakan roh idhafi atau nyawa.Pada ayat keempat mengisaratkan roh pribadi yang berkewajiban sebagai khalifatul fil ardhi. Roh pribadi diberikan kitab takdir dan kitab tulis,pengetahuan dan pengertian,keindahan dan kesempurnaan,kemampuan mengenal dan melihat dhat secara bashiiroh.Pada ayat keempat sampai ketujuh mengisaratkan adanya nafs manusia yang terbedakan menjadi 4 macam dan warna, merah,kuning,putih dan hitam yaitu nafs amarah,nafs mulhimah, nafs mutmainah dan nafs aluamah. Perpaduan 4 macam nafs tersebut secara kombinasi dan permutasi akan menghasilkan aura dan radiasinya dinamakan hawa atau Syaithon yang terselubung.Yang mana menurut Kanjeng Nabi Muhammad merupakan musuh terbesar manusia yang wajib diperangi. Ketujuh hakikat manusia tersebut terkandung pada kata Allah yang merupakan Asmaul Wujud.Sehingga paham Syekh Siti jenar tentang Manunggaling Kawula lan Gusti dapat dimengerti.Manusia Rahasia Allah demikian juga Allah Rahasia Manusia. Ilaa anta maqsudiy,turdlidaka kamatlubiy, 'atiniiy mahabataka wa ma'rifataka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar